Penemu Ikan Mujair
Tuesday, July 18, 2017
0
comments
![]() |
Mbah Mujair |
Nama aslinya beliau adalah Iwan Dalauk atau lebih dikenal dengan nama Mbah Moedjair, lahir tahun 1890 di desa Kuninngan 3 km arah timur pusat kota Blitar, ia merupakan penemu dari spesies ikan yang diberi nama Ikan Mujair.
Anak ke 4 dari 9 bersaudara, dari pasangan Bapak Bayan Isman dan Ibu
Rubiyah. Menikah dengan anak modin desa kuningan bernama Partimah. Dari
pernikhan itu beliau dikaruniai 7 anak. Hampir semua anak beliau saat
ini sudah meninggal., kecuali Ismoenir yang bertempat tinggal di
Kanigoro Blitar dan Djaenuri yang tinggal di Kencong Jember. Semasa
hidup Pak Moedjair berjualan sate kambing. Warung sate kambingnya cukup
terkenal di jaman itu, di daerah Kuningan Kanigoro. Pelanggannya dari
berbagai ras. Akibat dari warungnya yang terkenal tentu saja pemasukan
keuangan Pak Moedjair semakin bertumpuk.
Hal tersebut memunculkan sifat negatip dari Moedjair muda saat itu,
yaitu mulai gemar berjudi. Hebatnya dia tidak mau berjudi dengan
bangsanya, tapi hanya dengan orang Tionghoa. Sisi baiknya, Pak Moedjair
mendidik anak – anaknya untuk tidak bermain judi. Judi membuat usaha
warung satenya jadi porak porandah. Demikian yang disampaikan olej Pak
Slamet cucunya, anak dari Bapak Wahana, salah satu putra Pak Moedjair.
Di masa keterprukannya, Pak Moedjair meakukan tirakat, setiap tanggal 1
Suro ( penanggalan Jawa ), beliau mandi dipantai Serang, Blitar selatan.
Pada suatu saat, ketika melakukan ritual mandi, beliau menemukan ikan
yang jumlahnya amat banyak, yang mempunyai keunikan, yatiu menyimpan
anak dalam mulutnya, saat ada bahaya, dan dikeluarkan lagi saat bahaya
telah lewat atau keadaan aman.
Karena keunikan ikan ini, Pak Moedjair berniat mengembangkannya di
rumah, didaerah Papungan – Kanigoro, Blitar. Pak Moedjair menjaring ikan
tersebut dengan udengnya ( ikat kepala ). Dengan ditemani kedua
temannya, Abdullah Iskak dan Umar, beliau membawa pulang ikan tersebut
kerumahya. Tapi karena habitat yang berbeda, ikan tersebut mati pada
saat dimasukan ke air tawar. Hal tersebut membuat Pak Moedjair penasaran
dan gigih melakukan percobaan, agar spesies ikan ini bisa hidup di air
tawar.
Dengan bolak – balik Papungan – Serang yang berjarak 35 km, berjalan
kaki dengan melewati hutan belantara, naik turun bukit, betul betul
akses jalan yang susah, dan memakan waktu 2 hari 2 malam. Di Pantai
Serang beliau mengambil ikan tersebut dan dimasukan kedalam gentong
tanah liat. Beliau mencampurkan air laut dan air tawar dalam gentong.
Percobaan percampuran air laut dan air tawar di lakukan secara terus
menerus, dengan memperkecil jumlah air laut dan memperbesar jumlah air
tawar. Ampai satu saat kedua jenis air ini bisa menyatu. Menurut Pak
Ismoenir ( anak Pak Moedjair ), perjalanan bolak – balik Papungan –
Serang, pada percobaan ke 11, berhasil hidup 4 ekor ikan spesies baru
tersebut pada habitat air tawar. Keberhasilan tersebut terjadi di
tanggal 25 Maret 1936.
Keberhasilan percobaan tersebut melegakan Pak Moedjair. 4 Ikan itu dia
tangkarkan di kolam sumber air Tenggong, Desa Papungan. Awalanya hanya
satu kolam dan berkembang menjadi 3 kolam. Disekitar kolam Tenggong, Pak
Moedjair membangun pondok yang juga sebagai tempat tinggal untuk
keluarganya. Perkembang biakan ikan spesies baru itu luar biasa cepat,
maka jumlah ikan semakin banyak. Oleh Pak Moedjair, ikan spesies baru
itu diberikan secara cuma-cuma ke masyarakat sekitar Papungan. Dan
dijual di sekitar Blitar dan di luar Blitar.
Penemuan ikan spesies baru ini sampai ke telinga Asisten Resident yang
berada di Kediri. Asisten Residen ini juga seorang ilmuwan, ia tergoda
untuk meneliti.
spesies hasil temuan Pak Moedjair, berdsarkan literatur dan data-data
yang ada. Dia juga melakukan riset serta wawancara dengan Pak Moedjair,
tentang segalanya asal muasal ikan ini. Asisten Residen ini kagum dan
takjub akan usaha dan kegigihan dari usaha percobaan Pak Moedjair.
Karena itu, Asisten Residen ini memberikan penghargaan kepada Pak
Moedjair, pemberian nama ikan spesies baru tersebut dengan nama Pak
Moedjair. Sejak saat itu, ikan spesies baru tersebut dinamakan ikan
MOEDJAIR (Mujair)
Ikan Moedjair semakin dikenal, dan masyarakat semakin banyak yang
mengembang biakannya. Nama Pak Moedjairpun semakin terkenal. Dengan
bantuan anak sulung beliau, Wahanan, ikan Moedjair dipasarkan ke hampir
daratan seluruh Jawa Timur. Oleh pemerintah setempat, beliau diangkat
sebagai Jogoboyo Desa Papungan dan mendapatkan gaji bulanan dari
pemerintah daerah. Pemerintah Indonesia mengangkat beliau sebagai Mantri
Perikanan. Selain itu, Pak Moedjair juga mendapatkan penghargaan
EKSEKUTIP COMMITTE dari INDONESIA FISHERIES COUNCIL, atas jasanya
menemukan ikan moedjair. Penghargaan tersebut diberikan di Bogor tanggal
30 Juni 1954. Sebelumnya, pada tanggal 17 Agustus 1951, KEMENTERIAN
PERTANIAN atas nama Pemerintah Indonesia, memberikan penghargaan pada
Pak Moedjair, waktu itu dijabat oleh Ir. Soewarto.
Selain membuat kolam ikan di Tenggong, beliau juga membuat kolam ikan di
Papungan dan di Kedung ( sumber air ) desa Papungan. Di Kedung, Pak
Moedjair menghabiskan hari-hari tuanya selama kurang lebih 10 tahun.
Disini dia banyak dikunjungi dari masyarakat Blitar maupun luar kota
Blitar, untuk menimba ilmu dan memancing ikan moedjair. Saat
kesehatannya mulia menurun, beliau memutuskan tinggak di dukuh Krajan,
desa Papungan, dekat perbatasan dengan desa Sekardangan. Disini beliau
membuat 3 kolam ikan, sampai saat ini kolam tersebut masih ada
keberadaannya.
Makam Mbah Mujair |
Tanggal 01 September 1957 beliau wafat, karena penyakit asma. Dimakamkan
di pemakaman umum desa Papungan. Pada tahun 1960, atas inisiatip
Departemen Perikanan Indonesia, makam beliau dipindah ke area kusus di
selatan desa Papungan, yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pada
batu nisan beliau tertulis “ MOEDJAIR PENEMU IKAN MOEDJAIR “, lengkap
dengan relief ikan moedjair, sebagai penghargaan atas jasanya. Akses
jalan ke makam juga diberi nama Moedjair.
![]() |
Sertifikat pengakuan mbah Mujair |
Pada 6 April 1965 Pemerintah melalui Departemen Perikanan Darat dan Laut
menganugerahkan Pak Moedjair sebagai Nelayan Pelopor. Piagamnya ditanda
tangani oleh menteri perikanan, Hamzah Atmohandojo
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Penemu Ikan Mujair
Ditulis oleh PUFAN PATIN CILANGKAP
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://www.pufanpatincilangkap.com/2017/07/penemu-ikan-mujair.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh PUFAN PATIN CILANGKAP
Rating Blog 5 dari 5